*Mama-tomo no sekai, Jigoku? Tengoku? (Dunia Mama-tomo, sebuah Neraka? sebuah Syurga?)
Mama = ibu/mama.
Tomo = singkatan dari Tomodachi (teman)
Mama-tomo adalah pertemanan antara para ibu yang memiliki anak kecil, baik bayi, maupun balita. Hubungan mama-tomo terbentuk dari playground, TK, maupun para ibu yang sering main di taman. Ciri khas dari pertemanan ini adalah, panggilan yang digunakan antar para ibu bukanlah dengan nama mereka (sumber: link ini). Misal, saya memanggil Pipit, sahabat fans saya =P, bukan dengan panggilan "Pipit", tetapi dengan panggilan "Mamanya Nara".
Hmm, tentang yang terakhir (panggilan nama anak) mungkin ada juga yah di Indonesia, tapi istilah mama-tomolah yang mungkin nggak ada di Indonesia. Di Jepang sendiri, menurut saya dunia mama-tomo adalah seperti sebuah momok untuk seorang "ibu baru". Kenapa saya bilang begitu? karena tidak sedikit drama yang bertemakan tentang ini, tentang hubungan para mama-tomo yang bercerita demikian. Dalam drama-drama itu, sang pemeran utama biasanya adalah seorang pendatang baru di suatu lingkungan, yang juga seorang ibu yang baru menyekolahkan anaknya di TK, jadi mereka baru pertama kali terjun ke dunia mama-tomo. Drama-drama yang bertemakan mama-tomo ini kebanyakan bercerita tentang betapa "mengerikan"nya dunia mama-tomo. Ijime (penindasan) tidak hanya ada di antara anak di sekolah, tapi juga di antara para mama-tomo.
Bahkan, di salah satu drama baru yang bertemakan mama-tomo, ada kutipan dari salah satu tokohnya, "persahabatan dalam mama-tomo itu tidak ada. Mereka disatukan hanya karena anak-anaknya kebetulan satu sekolah dan teman main". Bahkan di akhir episode drama baru tersebut, si tokoh yang kata-katanya saya kutip diatas berakhir bunuh diri, konon karena tidak kuat oleh ijime teman mama-tomonya.
Hmm, serem juga yah kalau benar seperti itu. Kalau saya tanya teman-teman disini yang sudah berpengalaman menyekolahkan anaknya, ada yang bilang, memang orang Jepang itu tidak bisa benar-benar terbuka pada orang lain, lain di depan lain di belakang. Ada juga yang bilang, pertemanan dalam mama-tomo tidak seseram itu, dia bahkan punya (walaupun hanya) satu teman mama-tomo.
Saya tidak tahu seperti apa pertemanan antara mama-tomo di Indonesia nanti, walaupun mungkin hubungannya tidak bisa sedekat teman kuliah atau teman sekolah dulu (karena bagaimanapun yang mempertemukan mereka adalah anak-anaknya), semoga tidak seseram yang digambarkan dalam drama-drama di Jepang sini.
Naresha, Bilal, Aksa, Raika @ Mbak Mel's Apartment (13.04.2011) |
Setidaknya pertemanan antar mama-tomo sesama orang Indonesia disini cukup hangat. Mungkin karena kami sama-sama orang asing di lingkungan asing, jadi merasa punya latar belakang yang sama. Bahkan hari rabu kemarin saya baru main ke rumah salah seorang senior yang mempunyai anak berusia 3 tahun kurang, disana saya bertemu juga dengan teman-teman yang anak-anaknya hampir seumuran, bahkan ada juga satu orang yang baru saya kenal. Dan alhamdulillah, disini mudah sekali untuk dekat dengan orang Indonesia, walaupun baru dikenal...mungkin ya itu tadi, karena kami sama-sama orang asing di negeri asing.
0 Comments:
Post a Comment