Wednesday, September 8, 2010

Airmata Rasulullah SAW

Posted by Ly at 9/08/2010 12:10:00 AM
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam, 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam', kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?' 'Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia..Dialah malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?', tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. 'Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. 'Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, ' kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril lagi. 'Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?' 'Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,' kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.' Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?' Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. 'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.' Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku' 'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.'

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

'Ummatii,ummatii, ummatiii?' - 'Umatku, umatku, umatku'
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

**************************

Jadi kangen Rosul...T_T

6 Comments:

Feranisa Prawita Raras on Wednesday, September 8, 2010 at 12:33:00 AM GMT+9 said...

MasyaAllah merinding bacanya mbak.
Subhanallah Rasulullah begitu memikirkan kita (umatnya) bahkan di saat terakhir sebelum ajal menjemput.

Soal sakaratul maut, serem yah, rasulullah aja kesakitan, gimana kita nanti yang manusia biasa penuh dosa?

Ly on Wednesday, September 8, 2010 at 10:11:00 AM GMT+9 said...

Iyah, baik banget yah Ras..padahal dia belum ketemu seluruh umatnya..

Layak nggak yah, aku dikhawatirin kayak gini sama rosul..T_T

Iyah, serem banget yah Ras..padahal itu rosul yang suci dari dosa..

ni2nkdesu on Saturday, September 18, 2010 at 3:15:00 PM GMT+9 said...

merinding berkali kali bacanya Mbak,,

Ly on Sunday, September 19, 2010 at 4:28:00 PM GMT+9 said...

iyah, aku juga udah pernah dapet dulu, eh baca lagi yang ini tetep ngerasa kayak baru baca

Lesly Septikasari on Monday, September 20, 2010 at 6:17:00 AM GMT+9 said...

subhanalloh, teringatkan, jadi ingin baca siroh nabi lagi. menangis haru membacanya...

Diah Alsa on Monday, September 20, 2010 at 12:18:00 PM GMT+9 said...

Subhanallah, sebegitu cintanya DIA pada kita Ummatnya, nangiiiisss :(

 

Stasiun Kenangan Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez